7.06.2009

For Friend

For Friend

Salah seorang teman sewaktu SMA mengirimkan pesan melalui Facebook, pesan tersebut seperti ini:

Ini dia orangnya yang pakai jaket di sebelah saya...... :D

Photobucket

Bukan deng, ini yang asli
Adit
_________________________________________________________________________________
Teman-teman smua yg ak cintai...
Bentar lg khan ak mau ultah yg ke 23..ak harap kalian bs ngasih kado di hari yg bersejarah buat ak itu. Ga hrs dgn barang tp justru dgn puisi atau kalo ga tulisan tentang diri seorang Aditya Wibawa dimata kalian...Bs juga kesan-kesan slama bergaul dgn seorang Aditya Wibawa.
Ga hrs hal-hal yg baik atau positif..tp kl emng ada hal-hal yg negatif yg mgkn krng berkenan dihati sewkt kt bergaul jg bs diungkapkan lewat moment ini.
Ak harap bs dikirimkan lewat fesbuk aja cukup biar ak bs tampilin smuanya dicatatan ak dan bs abadi...
Hal ini akan ak jadiin sebuah ajang buat introspeksi diri dgn harapan agar dihari2 mendtg bs lbh baik lg..amien...

Sebelumnya ak ucapin makasih byk ya tmn2ku..
Ak merindukan kalian smua..dan Insya Allah (edited: red) ak ga akan pernah lupa dgn kalian smua...dimana dulu kt prnh bersama2 berkembang mnjadi pribadi yg skrg ini...
Doaku mnyertai kalian smua..dan ak harapkan doa yg sama untukku..amien.....

Copy from: Message
________________________________________________________________________________
Pesan tersebut benar-benar mendobrak perasaan, mengingatkan kembali apa arti “Teman” dalam kehidupan ini. Terlepas dari itu saya sangat bangga sekali dengan apa yang menjadi bagian dari pesan tersebut “Mau menerima saran atau kritik yang bisa untuk instrospeksi diri, pembelajaran untuk masa yang akan datang", semoga hal yang sama dapat dilakukan oleh kita semua.
Amin.

________________________________________________________________________________
Hmmmm..... Mulai dari mana yah..!
Photobucket
________________________________________________________________________________
Aditya Wibawa. S. P. in my eyes

Aditya Wibawa Sampurna Putra als Adit als Aditya, mungkin kesan pertama kali orang ketemu do’i termasuk juga saya akan tersirat seperti ini; orang yang lumayan intelektual, rapi secara fisik, lugas, kurang supel dalam bergaul, sedikit sombong dan memilih dalam berteman.

Tapi, dalam perjalanan pertemuan bersama do’i banyak anggapan itu yang salah, do’i sangat supel, mudah bergaul dan tidak memilih teman. (yang baik-baik dulu). Banyak hal baru yang saya dapatkan dari do’i, dan tentunya juga bisa buat saya ambil sebagai pelajaran. Tapi lagi-lagi do’i bukan orang yang suka humor padahal saya termasuk “people with high taste of humor”. Jadi, sering nggak nyambung gitu dech kalo kepanjangan ngobrolnya. Huahaha.
Dalam hal keseharian do’i tampaknya berusaha menjadi yg terbaik bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Saya ambil contoh dalam belajar do’i terbilang tekun dalam mendalami pelajaran baik formal maupun informal. Doi’i pernah bercerita bahwa orang tuanya sangat berharap banyak padanya, dan do’i ingin membuktikan kepercayaan mereka tidak salah. Tapi, jeleknya nih kalau urusan contekan atau berbagi informasi mungkin teman-teman akan setuju kalau saya menggunakan istilah “Pelit”. Hehehehe... Bener kan? Masih nggak yah sampe sekarang? Mudah-mudahan sudah berubah.

Do’i termasuk orang yang cukup teguh memegang prinsip, karena bagi do’i seorang manusia terutama pria akan dipandang kalo dia memegang prinsip, apapun itu, bisa saya tafsirkan sedikit menurut pandangan do’i seorang pria yang memegang prinsip akan dipandang mempunyai commit dan konsekuen terhadap ucapan dan perbuatannya. Saya cukup salut dengan pendapat dan prinsip do’i tersebut. Tapi jeleknya (loh, kok masih ada jeleknya? Ya iyalah), do’i jadinya lupa dan terkadang cenderung tidak mau mendengarkan saran atau kritik dari orang lain dalam hal ini saya termasuk salah satu orang yang termasuk dalam kelompok itu (Hikz... hikz... jadi sedih). Tapi sekarang saya bangga dengan do’i. Saya ingat dulu dalam “Perdebatan Kecil” kami,Photobucket saya sempat melontarkan sedikit nasehat walaupun dengan nada sedikit emosi (maklum manusia biasa) yang bisa diartikan seperti ini “Kita boleh Dit punya prinsip tapi terkadang juga kita harus memperhatikan permasalahannya, ‘tak selamanya pendapatmu benar, mendengarkan saran orang lain juga tidak ada salahnya sepanjang itu benar. Kamu harus menelaah dulu saran orang itu baru membuat keputusan”. Itu dibuktikannya sekarang dengan mengirimkan pesan seperti yang saya rewrite lagi di atas. Satu kesimpulan pendek yang saya ambil sekarang “Do’i sudah berubah dalam hal ini”.


Hati dan sekitarnya (saya ampe bingung mau kasih judul apa bahasan kali ini, ya udah saya pakai judul itu *judul yang aneh*). Emang urusan hati ini emang urusan yang paling sulit. Menyitir sebuah “word fragment” dari salah satu buku yang saya baca “Cinta terkadang lebih kuat dari batu karang dan bisa menghancurkan kepribadian seseorang”. Saya sangat setuju dengan pendapat tersebut karena memang urusan satu ini sangat susah ditebak, membutakan seseorang, mengabaikan akal sehat. (loh, kok jadi membahas masalah ini sih, jadi panjang, apa hubungannya?).


Oke, kembali lagi ke topik, yang mau saya ungkapkan ialah bahwa setegar-tegarnya seorang Adit, juga akan menjadi rapuh kalau berurusan masalah ini. Saya ingat betul dulu saat do’i fall in love sama seseorang cewek (edited: red), begitu rapuhnya do’i dulu ketika mengalami apa yang namanya “fall in love”. Masih terasa segar juga dalam ingatan saya ketika kelas 2 SMA (saya duduk persis di belakang do’i: red) ketika pelajaran berlangsung ternyata do’i lagi asyik-asyiknya bikin puisi mungkin buat “Si Dia” kali yah... Disaat yang bersamaan sang guru yang terkenal cukup galak memperhatikan gelagat do’i, sebuah pertanyaan yang cukup sulit (bagi saya yang memperhatikan apalagi bagi do’i yang tidak memperhatikan) dilancarkan sang guru kepada do’i. Tak pelak lagi, pertanyaan yang saya anggap sulit tersebut membuat do’i gelagapan setengah mati. Untungnya ada Yudha, Anin, dan Fitri sang master Kimia di kelas cepat tanggap menghadapi masalah. Kalau kejadian itu terjadi sekarang mungkin saya dan teman-teman akan tertawa selebar-lebarnya. Saat itu kami memasang wajah penuh simpatik memberikan support buat do’i (pura-pura semua tuh Dit, terbukti pada waktu istirahat semua tertawa mengingat kejadiannya). Huahahaha..... Peace. Untungnya saya dan Martha bukan tipe mulut ember yg menceritakan apa yang do’i tulis saat itu.

Photobucket

Point yang mau saya ambil disini ialah keika do’i fall in love prinsip do’i yang saya beberkan diatas tadi seakan hilang dan sirna, huehehehe.


Generally, do’i di mata saya baik, Cuma memang tidak ada manusia yang sempurna. Tentunya masih banyak kesalahan-kesalahan yang bisa kita perbaiki apabila kita mau mendengarkan saran dan kritik orang lain yang disampaikan kepada kita baik itu melalui lisan atau bentuk apapun. Saya sangat mengapresiasi sekali apa yang do’i lakukan saat ini.


Kalau saya menggunakan standart tertinggi penilaian kepribadian dan sikap manusia dengan point 80. kenapa 80? Karena tidak ada manusia yang sempurna. Berdasarkan beberapa kategori tadi Sdr. Aditya Wibaya Sampurna Putra mendapatkan point 63. Congratulation! (Kayak lembaga kajian psikologis gwe :D).


Akhirnya, saya ucapkan selamat hari ulang tahun yang ke-23 Photobucket buat my friend, Adit, semoga dengan bertambahnya umur bertambah kedewasaan, bertambah kejujuran, bertambah ibadah, bertambah pengetahuan, bertambah ilmu, bertambah rezeki yang halal, kuliah cepet selesai, dan bertambah yang lain yang baik-baik.

Dan semoga pula dengan berkurangnya umur ini menjadi berkurang pula kesombongan, berkurang rasa angkuh, berkurang kejelekannya, berkurang apa lagi yah? Pokoknya berkurang yang jelek-jeleknya. Eits, satu lagi berkurang jerawatnya (ada nggak yah?) huehehehe..


23 tahun lalu ‘tak terbayang suka cita orang tuamu melihat anaknya lahir, turun ke dunia, sebagai amanah yg dititipkan Allah kepada mereka, Semoga suka cita itu dapat loe tampilkan kembali dan dapat berlanjut dari sekarang sampai masa yang akan datang.

Amin Ya Robbal Alamin.

Sebuah Puisi pendek akan saya kirimkan special for you, tapi saya masih bingung juga ini puisi atau lagu, terserah deh mau yang mana. Kalo dianggap lagu menyanyikannya dari C, Am, Dm ke G ke C lagi,, (kayak lagu)..

Photobucket
Photobucket

SAHABAT

Sahabatku adalah tetesan embun pagi yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan

Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan


Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian

Wahai angin pengembara kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran

Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian

Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan

Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya

We need friends for many reasons,
all throughout the season.
We need friends to comfort us
when we are sad,
and to have fun with us when we are glad.
We need friends to give us good advice,
We need someone we can count on,
and treat us nice.
We need friends to remember us
one we have passed
sharing memories that will always last

Hmmm, sepertinya cuma ini yang bisa saya tulis, mungkin ini hanya sedikit penilaian saya tentang seorang Aditya dalam kebersamaan kita, tentang kebaikan yang mungkin masih banyak yang saya tidak tahu, tentang kekurangan yang berlebihan saya tahu. Banyak hal yang sudah dan akan kita pelajari dan lewati untuk menjadi pelajaran dalam hidup dalam mencapai suatu tujuan akhir “Ridho Allah”.

Photobucket
Goooo.................!!!!
Photobucket
Writed By : Deni Arfian
To : Aditya Wibawa Sampurna Putra


7.04.2009

Wong Deso & Pengadilan

Suatu hari seseorang dari desa diadili di Kantor Pengadilan yang ada di Kota.

"Saudara Terdakwa anda terbukti bersalah , dan dihukum 3 bulan penjara, Apakah Saudara Terdakwa akan naik banding "

"Tidak pak , saya jalan kaki aja."

"Hahahaha...!@#$!!$$%!!!?"

Hakim dan Pencuri

Ada 3 orang pencuri diadili di Pengadilan. Ketiganya disidang bersama-sama di hadapan Hakim.

Hakim : "Apa Kesaksianmu???"(bertanya pada pencuri 1)

Pencuri 2 : "Tidak Bersalah Pak!!!"

Hakim : "DIAM!!!, Aku tidak berbicara padamu...!!!"



Pencuri 3 : "Tapi Pak, saya kan tidak bicara apa-apa..."

Hakim : "!!!!?????#$!!!"

Contact Me

Informasi Kontak
Email:

Nomor Ponsel:
+6281278366863

Lainnya:
0711432324

Alamat Sekarang:
Jl. Perintis Sukamoro, Palembang, Indonesia

Yahoo:
deni_arfian




Profile

Informasi Umum
  • Nama : Deni Arfian
  • Jenis Kelamin : Laki-Laki
  • Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 16 Oktober 1986
  • Kota Asal : Palembang, Indonesia
  • Status Hubungan : Lajang
  • Mencari : Persahabatan
  • Agama : Islam
Informasi Pribadi
Aktivitas:
05.00; Bangun, ngidupi tv nonton berita terutamo bola kaki.
06.00; mandi, tapi kalo semalem ujan absen dulu.
06.30; Makan, ngopi, dll.
07.00; Langsung buka Warnet, amo counter, jualan deh sampe malem diselingi nyingok udang2 kecilku.
23.00; Tidur... tapi kadang2 kalo warnet masih rame agek dulu sambil fb-an ngawani pelanggan. sampe pagi.

Minat:
Memajukan F@mily Computer, Network and Cellular, biar bisa besar dan bernama. Amin

Musik Favorit:
Pop, dan tergantung dengan suasana hati, ceile kadang kadang denger lagu Beathoven jugo, lemak nian.

Acara TV Favorit:
Semua karya anak negeri, dan karya-karya asing yang tentunya sealur dengan kebudayaan bangsa Indonesia

Film Favorit:
Mafia wars, Harry Potter, Perempuan berkalung Sorban, Gie.

Buku Favorit:
Conan the detective

Kutipan Favorit:
"When you sleep, think what will you do tomorrow"

Tentang Saya:
Orang yang cukup simpel g banyak neko-neko.,,,

Kato Ayah; Deni tu baik, tidak sombong, pendiem, sayang orang tua, pekerja keras, lumayan ganteng, tapi jeleknya mudah marah... (Manusia)

Kato Ibu; Samo cak kato ayah, coz Ibu pekerjaanya turut suami, yah

Informasi Kontak
Email:

Nomor Ponsel:
+6281278366863

Lainnya:
0711432324

Alamat Sekarang:
Jl. Perintis Sukamoro, Palembang, Indonesia

Yahoo:
deni_arfian

Facebook : Klik disini

Back to Home

Wong Deso dan Pelayan Toko

Suatu hari, seorang pemuda masuk ke dalam toko elektronik. Seorang pelayan toko langsung saja menghampirinya dan bertanya.

Pelayan: "Ada yang mau dibeli tuan?"

Pemuda : "Oh.. Ada. Saya mau beli sesuatu untuk ortu saya. Jadi saya lihat-lihat dulu ya.."

Pelayan: "Silakan..."

Beberapa menit kemudian pemuda itu bertanya kepadanya.

Pemuda : "Eh, yang sebelah sana itu berapa?"



Pelayan: "Yang mana tuan?"

Pemuda : "Itu tu, TV yang sebelah sana."

Pelayan: "Hah? TV mana tuan?"

Pemuda : "Aduh.. Mata bapak ada dimana sih? Itu loh di sampingnya kulkas."

Pelayan: (Setelah melihatnya sekali lagi) "Hahaha...Maaf kami tidak menjualnya kepada orang bodoh."

Pemuda : "Hei..hak apa anda berkata seperti itu kepada saya."

Pelayan: (sambil menahan ketawa, dia pun berbicara) "Karena yang anda tunjuk tadi bukanlah TV, melainkan oven."

Pemuda : "@#$...!!!??" (langsung lari keluar toko)

Seorang Pengantin pria yang berasal dari daerah Jawa Tengah, tiba-tiba menghentikan langkahnya saat ingin dipertemukan dengan pengantin wanitanya.

Sang pengantin pria tampak terkejut melihat tulisan di depan pintu yang berbunyi : "Sugeng Rawuh", yang artinya "Selamat Datang".


Sang pengantin pria betanya kepada penghulu yang menanganinya : "Pak Penghulu, jangan-jangan saya salah masuk nih."

"Kenapa Anda bilang begitu ?"

"Nama saya "Sugeng Santoso", kenapa disitu ditulis "Sugeng rawuh" ? ! Jangan-jangan pelaminan itu bukan untuk saya ?"

Maka Pak Penghulu dan para undangan lainnya tertawa lebar.